Rabu, 03 Agustus 2011

dan dimanakah peran negara????

Menjadi rakyat kecil sangat tidak menyenangkan, bukan hanya perekonomian yang tidak berpihak kepada mereka, tapi juga hukum. Bayangkan orang miskin bisa di hukum kurungan penjara selama beberapa bulan, namun seorang koruptor dengan bebasnya melenggang ke luar negeri dengan mudah. Bahkan banyak koruptor yang di hukum ringan karena mampu membayar pengacara yang mahal, menurut organisasi pangan dan pertanian sedunia (fao) jumlah orang yang menderita kelaparan 925 juta orang, 2/3 nya terdapat di asia termasuk di indonesia. saat ini jumlah orang miskin di indonesia melampaui angka 31 juta orang, dan hampir 21 juta orang di antaranya berada di pedesaan, 21 juta orang miskin tersebut adalah petani buruh atau buruh tani yang pendapatannya tidak lebih dari 211.000/bulan. dengan pendapatan 211.000/bulan apa yang bisa mereka perbuat???? dan dimanakah peran negara????


Kemiskinan kerap membuat orang berfikir pendek, banyak diantaranya memilih mati untuk mengakhiri semua penderitaan hidup. Seperti yang dialami Sulastri, wanita ini memilih tewas mengenaskan dengan menabrakkan dirinya ke kereta api yang sedang melintas di Purwokerto jawa barat, kasus yang dialami sulastri juga banyak di alami warga di indonesia yang menganggap kematian adalah jalan keluar terbaik untuk menghindari himpitan ekonomi.


"ORANG MISKIN DILARANG SAKIT", kenapa??????, karena biaya berobat di negeri ini tidaklah murah. Banyak sekali pasien yang terlantar karena tidak mampu membayar dokter, membeli obat. "Sakit membuat orang miskin jauh lebih sakit".


Kriminalitas terjadi karena banyak faktor pemicu, diantaranya adalah kemiskinan. Kemiskinan membuat orang nekat melakukan tindakan melawan hukum. Seperti halnya wanita yan ketahuan mencuri, alasannya mereka mencuri susu demi anaknya yang kurang asupan gizi, atau anak-anak yang nekat mencuri ayam milik orang lain sebagai ajang uji nyali, entah siapa yang salah???, negara (pemerintah) atau lingkungan yang telah membuat mereka terpaksa melakukan semua ini.


Sulitnya mendapatkan pekerjaan ditambah beratnya beban hidup yang semakin berat membuat banyak orang tertekan dan terpaksa mencari peluang hidup di negeri orang. Ini dialami jutaan orang TKI yang tersebar di beberapa negara di dunia, mereka memilih hujan batu di negeri orang ketimbang hujan emas di negeri sendiri, karena emas di negeri sendiri hanya bisa dinikmati segelintir orang saja. Akibat memilih hujan batu di negeri orang pula, kerap kali para TKI pulang tinggal nama saja alias tewas akibat penyiksaan, pemerkosaan, pembunuhan, atau bahkan terkena hukuman mati. Sekali lagi dimana peran negara???? hanya belasungkawa?????


Petani adalah kelompok yang paling banyak ter-deskriditkan di negeri ini, ironis......, karena petani merupakan kelompok terbesar sektor informal yang harus menyediakan makanan bagi orang kota, mereka juga harus mengamankan persediaan makanan dalam negeri seperti yang diamanatkan dalam undang-undang, namun ketika panen raya tiba, tidak semua hasil panen mereka dibeli negara, bahkan harga ditingkat petani banyak yang jatuh, lucunya adalah......., pemerintah justru memilih mendatangkan dari luar negeri alias IMPOR. Seperti yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini dengan mendatangkan 500 ribu ton beras dari luar negeri. Petani indonesia tidak akan kaya dan bermartabat kalau pemerintahnya sendiri seakan tidak peduli.


Pendidikan adalah hak setiap warga negara tanpa terkecuali, pemerintah juga wajib memenuhi hak pendidikan bagi rakyatnya. Namun malangnya tidak semua warga miskin bisa bersekolah dengan baik karena keterbatasan biaya. Bahkan saat ini diperkirakan sekitar 30% anak-anak di indonesia tidak bersekolah, karena sekolah itu mahal. Apalagi tidak semua seklah memiliki standar yang baku dalam mendidik anak muridnya, masih ada sejumlah sekolah di republik ini yang mengutamakan orang kaya, atau mengedepankan cara-cara kekerasan. Pendidikan seperti inikah yang membuat indonesia saat ini dipenuhi orang-orang yang fragmatis, hedonis dan akhirnya mengedepankan cara-cara kekerasan sebagai solusi.


Kemiskinan adalah komoditas sexy politik di indonesia, tanpa malu-malu lagi setiap musim kampanye tiba setiap calon wakil-wakil rakyat berjanji akan memperjuangkan nasib rakyat kecil. Berjanji mengangkat taraf hidup mereka dan membuat rakyat miskin menjadi sejahtera, namun faktanya......... jauh panggang dari api, mereka kini lebih sibuk mengurusi dirinya sendiri ketimbang rakyat yang di wakilinya.


sumber : Metro highlights

Tidak ada komentar:

Posting Komentar