Sabtu, 14 Januari 2012

16/01/2012 Bangkai Pesawat Antariksa Rusia Bisa Jatuh di Wilayah RI?



Photo Phobos-Grunt


Toboali (Bangka Belitung) - Perkiraan hingga Kamis (12/1) kemarin, Indonesia masih aman dari jatuhnya bangkai pesawat antariksa Rusia, Phobos-Grunt. Namun dalam proses jatuhnya ini, Phobos-Grunt melintasi wilayah Indonesia. Artinya Indonesia bisa ketiban serpihan bangkai Phobos-Grunt?

Pengamat telematika Abimanyu Wachjoewidajat dalam keterangan tertulisnya yang diterima detikcom, Jumat (13/1/2012) menjelaskan berdasar data yang ada diperkirakan jatuhnya satelit tersebut di sekitar 51,4 latitude.

"Itu berarti di bawah area RI, namun kita tidak boleh lengah dan sebaiknya tetap waspada karena saat satelit tersebut memasuki orbit Bumi, pada umumnya komponen tersebut akan terbakar. Dan itu membuat akan banyak serpihan yang terlepas dan tercecer sepanjang jalur jatuhnya satelit tersebut, dan mungkin tidak hangus terbakar sampai menghujam bumi," ujar Abimanyu.

Dia berharap pesawat tersebut tidak jatuh di wilayah Indonesia atau wilayah mana pun yang ditinggali penduduk. Dari data yang diperoleh pria yang akrab disapa Abah ini, tergambar jelas bahwa bila jatuhnya berdasarkan skenario alur yang ada maka serpihan satelit mungkin saja tercecer jatuh di wilayah Indonesia.

"Dan bila itu terjadi maka akibatnya bisa cukup fatal," ujar Abah.

Abah mendorong pihak-pihak yang terkait dengan antariksa seperti Lembaga Penerbangan dan Antariksa NAsional (LAPAN) memberikan peringatan saat satelit itu mengorbit melewati Indonesia. Sekalipun warga bisa memonitor sendiri lokasi pesawat tersebut, namun kewenangan mengumumkan tetap berada di pihak terkait.

Sementara itu peneliti matahari dan antariksa LAPAN, Tiar Dani menyebut Phobos-Grunt bisa jatuh di mana saja, sepanjang daerah yang dilintasinya. "Lintasannya ada di 51 derajat lintang utara dan 51 derajat lintang selatan. Sepanjang itu, berpotensi untuk kejatuhan serpihan Phobos-Grunt," terangnya.

LAPAN melakukan pemantauan jatuhnya Phobos-Grunt dengan intensif. Sejauh ini LAPAN masih berkeyakinan bangkai pesawat akan jatuh di lautan Pasifik. Namun lokasi tepat jatuhnya puing pesawat ini baru bisa diketahui 1-2 jam sebelum jatuh.

Yang perlu diwaspadai dari satelit berbobot hampir 14 ton ini adalah adanya bahan kimia berbahaya yang merupakan sumber bahan bakarnya, yaitu Unsymmetrical Dimethyl Hidrazine (UDMH) dan Dinitrogen Tetroxide (DTO). Diperkirakan sekitar 200 kg yang terdiri atas 20 – 30 pecahan tidak terbakar habis di atmosfer sehingga dapat selamat sampai ke permukaan Bumi. Masyarakat dapat ikut memantau Phobos-Grunt melalui http://foss.dirgantara-lapan.or.id/orbit/

Pesawat ini diluncurkan di Moskow pada 9 November 2011 lalu. Peluncuran sebenarnya berjalan lancar, tetapi salah satu mesin untuk memastikan Phobos-Grunt tetap pada jalurnya dalam perjalanan ke Mars, tak berfungsi. Pesawat tanpa awak ini sedianya mempunyai misi mengambil sampel di Phobos yang merupakan bulan milik Mars.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar