Jumat, 22 Juli 2011

Ibu Pertiwi Menangis Lagi......


Tersentak dan tertegun ketika melihat dagelan para politisi di negeri ini, saling hujat, saling serang. Sesungguhnya mereka telah membuka mata jutaan rakyat negeri ini, betapa bobrok-nya para apratur pemerintahan.
ingin marah ..............
tetapi, buat apa aku marah
mengapa aku harus membuang waktu dan tenaga untuk mereka?
lebih baik aku berusaha memperhatikan ibu pertiwi yang menangis ini, merenungkan kembali bahwa aku sedang dibutuhkan negara saat ini
aku pernah membenci negara ini,
aku menyesal di lahirkan di tanah ini,
tanah yang makmur tetapi negara yang miskin,
negara yang dipenuhi korupsi, kesenjangan sosial dan perkelahian,
negara yang aku pikir tak ada apa-apanya dibanding negara lain,
negara yang bahkan rakyatnya sendiri tak peduli,
bangsa lain mungkin berkata,”bangsa Indonesia adalah bangsa yang ramah”
aku masih tidak percaya dengan pengakuan mereka
bagaimana mungkin aku percaya?
mungkin benar dulu begitu
namun sekarang?
tapi apakah aku rela bangsa ini semakin terpuruk?
apakah aku tega melihat bangsa ini semakin tertinggal?
apakah aku harus diam melihat bangsa ini semakin jahat?
apakah aku harus membuang mukaku ketika bangsa ini diolok-olok bangsa lain?
apakah aku mau menjadi seperti mereka yang tak peduli terhadap bangsa ini?
sebuah suara berkata,”kamu lahir sebagai bagian dari bangsa ini untuk memperbaiki tanah air ini, kalau bukan bangsa ini sendiri yang berusaha bangkit maka siapa lagi yang akan peduli?”
“lebih baik bercermin menggunakan cermin sendiri daripada bercermin menggunakan cermin orang lain”
(kibarkan Sang Merah Putih)
jangan hanya jadikan sebuah formalitas
mungkinkah bangsa ini akan menjadi bangsa yang besar?
semua tergantung pada generasi penerus bangsa
“bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai jasa pahlawannya”
aku mulai berpikir pendapatku dahulu bahwa negara ini tak ada apa-apanya dibanding negara lain adalah salah
negara ini juga memiliki kekayaan sumber daya alam, corak kebudayaan, dan aku percaya negara ini masih memiliki rakyat yang peduli
rakyat yang menunggu dan membutuhkan sebuah aksi
dan buat apa aku hanya berkoar-koar melalui sebuah tulisan kalau aku sendiri tidak melakukan apa yang menjadi bagianku bagi bangsa ini?

2 komentar: